Sunday, November 20, 2011

INTROSPEKSI


Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Tidak ada juga orang yang benar-benar disukai oleh semua orang. Ada kalanya seseorang tersebut, walau sebaik apapun dirinya, memiliki teman yang ternyata tidak tulus. Dunia ini tidak hanya berwarna putih saja. Kehidupan itu tidak seperti dunia mimpi, dengan komposisi warna yang mudah diatur.

Saya merasa ada beberapa pihak yang tidak menyukai saya. Wajar, karena saya memang tidak sempurna. Tetapi saya paling sebal jika ada seseorang yang membicarakan saya di belakang, sementara di depan saya dia tersenyum manis. Saya suka bila saya dikritik langsung, walau seburuk apapun itu, karena dengan kritik itu saya bisa introspeksi dan berubah ke arah yang lebih baik. Saya juga lebih suka diberi saran-saran membangun, bukan kata-kata penyalahan yang malah memojokkan saya.

Setidaknya dengan begitu saya merasa masih ada orang yang peduli dengan saya, memperhatikan saya, dan ingin saya berubah ke arah yang lebih baik.

Saya yang dulu berbeda dengan sekarang. Entahlah, saya tidak tahu, apakah perubahan ini baik atau buruk. Yang saya tahu, saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru, membiasakan diri dengan norma-norma tentang baik dan buruknya. Apa yang baik di lingkungan lama, belum tentu baik di lingkungan baru. Hanya saja terkadang saya merasa terkekang. Saya pun ingin bebas menjadi diri sendiri, tetapi saya merasa terjegal.

Ah, saya tidak boleh begitu. Saya harus memperbaiki diri saya. Saya harus bisa lebih dewasa. Namun lucunya, kedewasaan di sini terkadang malah dianggap tidak bagus. Ya, bukan hanya saya saja yang berubah, setiap manusia juga berubah. Terkadang untuk menjadi berbeda itu malah tidak indah ya . . .

Saya bingung, saya harus berubah menjadi seseorang yang menurut saya lebih baik, atau seseorang yang menurut mereka lebih baik. Terkadang saya merasa sebagian dari diri saya semakin memudar.

Ah, sepertinya saya harus introspeksi diri lagi . . .

No comments:

Post a Comment