Saturday, July 6, 2013

Kota Kecil Saya

Berada di kota besar seperti sekarang, terkadang membuat saya kangen sama suasana di kota kecil saya. Walau sama-sama tidak begitu ramah, saya kepingin merasakan lagi suasana "dinginnya". Tapi kota kecil saya itu sekarang sudah berubah menjadi semerawut. Saya pikir ia hanya ingin sejajar dengan kota-kota besar yang lain, tanpa menyadari "kemampuannya". Nyatanya, kota kecil saya itu belum siap, dan pada akhirnya tumbuh menjadi "kota" yang dipaksakan, dengan kerlip lampu suram.

Dan saya memang tidak memiliki keinginan kuat untuk tinggal kembali di kota kecil saya itu. Mungkin pada akhirnya kota kecil itu hanya menjadi tempat pelarian saya untuk mengenang masa lalu. Karena kota kecil saya tak lagi ramah.

Prinsip?

Beberapa waktu ini menjadi hari-hari yang membingungkan buat saya. Saya sedang punya masalah dengan beberapa teman, tepatnya saya yang merasa bermasalah. Bukan bertengkar atau semacamnya sih, hanya saja saya sedang merasa tidak nyaman. Orang-orang memang berubah, pada akhirnya. Begitu juga dengan teman-teman saya itu. Saya bukannya tidak menerima perubahan itu, tapi saya hanya kesal saja karena teman saya itu seperti keluar dari jalur mengenai hal-hal yang ia yakini, hal-hal yang ia anggap sebagai prinsipnya. Pandangan saya terhadap dia langsung berubah, ternyata dia sama saja dengan sebagian orang lainnya, terlalu banyak omong tanpa ada pembuktian. Dan hal itu yang paling membuat saya kecewa.

Saya selalu kagum dengan orang-orang yang memiliki prinsip. Bagi saya, orang-orang seperti itulah yang benar-benar "hidup", karena dia punya keyakinan dan tujuan. Bukan asal hidup karena telah diberi umur. Orang yang memiliki prinsip menurut saya bukan orang yang plin-plan dan ikut-ikutan arus utama. Dia adalah sejenis orang yang memiliki arus sendiri yang menurutnya paling nyaman.

Tapi sayangnya, sekarang ini banyak sekali orang yang hanya merasa berprinsip, tanpa tahu apa-apa..

Monday, July 1, 2013

Kebebasan

Mungkin karena sedari kecil saya tidak diajarkan untuk memilih sendiri, membangun keyakinan dan belajar bertanggung jawab. Mungkin karena sedari kecil segala hal dalam hidup saya sudah diatur dan teratur.

Saya sering menyalahkan keadaan, karena saya terlalu takut. Saya tak punya keberanian mengambil resiko, karena saya terlalu terbiasa hidup dalam tujuan orang lain, dan saya dituntut harus menjadi begitu sempurna tanpa tahu bagaimana caranya. Padahal saya memiliki banyak kekurangan. Maka beginilah saya, begitu pemalu dan hanya memiliki sedikit kepercayaan diri. Saya sering merasa bahwa saya begitu buruk, karena begitu sulit untuk mencapai kesempurnaan. Saya sering dibanding-bandingkan dengan orang lain yang memiliki kelebihan, tanpa menyadari bahwa mereka pun memiliki kekurangan.

Dan lebih buruknya saya sering tidak tahu bagaimana cara untuk bersikap.

Tetapi pada akhirnya, saya memberontak. Saya ingin bebas dan menjalankan hidup dengan cara saya sendiri, dengan segala konsekuensinya. Setiap orang memang harus bertanggung jawab pada segala jalan yang ia pilih, kan.

Perlahan-lahan, saya membangun keberanian. Selama ini saya bukan apa-apa, dan sekarang saya juga tidak terlalu berusaha untuk menjadi "seseorang" di mata orang lain. Rasanya itu terlalu ambisius. Lagi pula, saya lelah untuk dituntut menjadi sempurna. Saya lelah menjadi orang lain. Saya ingin orang-orang melihat saya sebagai diri saya sendiri, dengan segala kekurangannya.

Tidak mudah, memang, untuk memutuskan dan melakukan banyak hal sendirian. Tapi dengan itu saya merasa hidup dan bebas.