Monday, December 14, 2015

Spesial?

Hal yang paling menyedihkan adalah ketika saya memiliki keinginan yang belum tercapai seumur hidup, dan ketika harapan itu sudah begitu besar, saya (lagi-lagi) tak mendapatkannya. Bahkan untuk hal kecil di hari spesial saya, oleh orang yang juga spesial.

Rasanya saya tak ingin lagi berharap...

Pesan Singkat

"24 tahun yang lalu jam 11.30 anakku lahir. 24 tahun ibu telah mendidikmu, jadilah wanita yang solehah tidak meninggalkan shalat, berpegang teguh pada ajaran agama. Ibu selalu berdoa untuk anak-anak dalam shalat malam ibu, namun hidayah datang dari Allah juga karena usaha kuat dari hambaNya. Jangan menyerah menghadapi kesulitan karena kesulitan itu peluang untuk mendapat hasil yang indah. Jangan sia-siakan waktu karena waktu tidak bisa terulang kembali. Kamu telah melampaui 24 tahun. Maafin ibu kalau ibu ikut andil  dalam kesulitan yang kamu alami..."

Saya ingin menangis ketika membaca pesan singkat ini yang dikirimkan oleh ibu saya. Saya sadar, dalam umur 24 tahun ini, saya masih belum bisa menjadi anak yang benar-benar berbakti untuk orang tua saya. Maafkan saya, bu...

Random

Hal tersulit untuk saya lakukan saat ini adalah berdamai...
Betapa sulitnya, karena membutuhkan keikhlasan yang luar biasa untuk mencapainya...

Friday, April 3, 2015

Happiness (?)

"Happiness, doesn't take its time to judge, who should get its taste..."

(Frau - Water)

Tuesday, March 17, 2015

B

Allah menjawab doa manusia melalui berbagai cara. Dalam kasus saya, Allah menjawab doa saya melalui seseorang yang kemudian secara perlahan memasuki kehidupan saya.

Namanya B.

Pertemuan singkat kami telah mampu membuat saya menerima hal-hal yang sebelumnya ingin saya hindari, lupakan. Meskipun secara perlahan, saya mulai dapat berbaikan dengan masa lalu, dengan berbagai macam kelelahan dan luka hati. Terutama dalam melepaskan ingatan menyesakkan tentang seseorang lalu yang sempat hadir dalam hidup saya dan memporakporandakan diri saya.

B telah membantu saya untuk memperbaiki hubungan dengan waktu. Dan dengannya, saya merasa menjadi orang yang baru, yang mampu berlari di tengah berbagai macam kekangan. Dengannya, justru saya merasa bebas...

Selamat datang pada hidup dan pikiranku yang rumit, B..!!

Wednesday, March 11, 2015

Kenapa?

Kenapa semakin lama semakin sulit rasanya bagi saya untuk menulis?
Apakah saya sudah sedemikian berubah?

Saturday, January 17, 2015

Kenangan

Seorang teman saya pernah menulis status di mukabuku:
"untuk hidup, manusia membutuhkan tiga hal: sandang, pangan dan kenangan.."

Sandang dan pangan memang termasuk dalam kebutuhan pokok manusia, primer dan tak bisa dielakkan. Dan bagi saya, kenangan pun menempati posisi yang istimewa, setidaknya untuk tetap membuat saya terjaga, bahwa saya masih hidup. Kenangan itu, yang menjaga akal sehat saya tetap pada tempatnya. Kenangan itu, yang pada akhirnya membentuk emosi dan karakteristik saya, seaneh apapun itu.

Pagi ini, saya merasa sedikit sendu. Saya semakin kalah oleh waktu, dan ruang saya pun semakin sempit. Dalam beberapa waktu ini, saya kembali akan meninggalkan suatu hal, suatu tempat. Dan mungkin yang akan tertinggal hanyalah sebentuk kenangan. Saya akan mengenang, tapi saya tak tahu, apakah mereka yang saya tinggalkan juga akan mengenang saya..

Proses meninggalkan kali ini sangat berat, sungguh. Saya masih belum bisa sepenuhnya ikhlas, meski sesungguhnya tidak ada yang mengikat saya di tempat lama itu. Mungkin saya masih belum puas mencari sesuatu yang memiliki keterikatan semacam itu, jadi meninggalkannya pun seakan-akan mengartikan bahwa saya kehilangan kesempatan untuk mencari. Sementara di tempat baru yang saya tuju, saya memiliki semacam keterikatan yang justru belum saya inginkan, setidaknya untuk saat ini. Tapi saya tidak memiliki pilihan lain yang lebih rasional dan nyata. Dan saya memang harus bertanggungjawab dengan pilihan itu.

Saya ingin pergi dan meninggalkan dalam diam, meski rasanya tidak sopan. Saya hanya tidak ingin menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang yang akan saya tinggalkan kelak. Dan saya tidak siap dengan komentar. Payah bukan? Tapi saya telah terlanjur lelah, terutama dengan proses untuk mengikhlaskan itu..

Saya tidak tahu, akan menjadi orang seperti apa di tempat baru nanti. Apakah kenangan baru akan membentuk saya menjadi orang yang berbeda? Entahlah. Meskipun saya tahu, ada hal-hal dalam diri saya yang tidak ingin saya hilangkan. Semoga perubahan yang ada akan membawa kebaikan pada diri saya.

Hidup adalah sebuah proses. Meninggalkan juga adalah sebuah proses. Setiap manusia memang akan selalu memiliki proses, saya sadar itu. Tapi mungkin yang saya butuhkan saat ini hanyalah waktu yang sedikit lebih lama, untuk menikmati saat-saat kebebasan saya di tempat lama, dan menciptakan lebih banyak lagi kenangan...

Sunday, January 11, 2015

Tanpa Pertanyaan

Ada kalanya, saya tidak siap untuk bertemu dengan orang lain. Saya tidak siap dengan berbagai pertanyaan yang dengan menjawabnya butuh usaha yang justru akan menyakiti saya secara batin. Saat ini, saya sedang ingin sendirian tanpa ada pertanyaan. Dengan begitu, saya rasa saya akan masih baik-baik saja.