Friday, June 18, 2010

Sebuah Pengakuan

Saya sedang bingung, dengan adanya ketiadaan. Saya hanya sedang meresapi hitam, yang tiba-tiba hadir. Mengertikah kau, akan rasa yang tak lekang oleh sang pudar. Saya tetap akan berdiri di sini, menanti. Karena saya percaya, kamu ada. Mengertikah kau?
Tak dimengerti pun tak apa. Ini hanya sebuah pengakuan.

Sunday, June 13, 2010

Hanya Sepercik Kata




ketika aku bersua sang hujan,

aku terbayang kau . .

bersama aliran arus waktu

kala itu,

kala sang senja menyapa

kala angin membisik

kala dingin menderu

kau datang tanpa tanda

kau pergi tanpa bayang

tersiang oleh waktu

menghilang dalam batas akal

menyaput putih hingga abu

menggantung,

tanpa membayang hitam, sayang . .

dan asa itu terlalu membekas

terpahat terlalu abadi

tak tersaput.

telah tersampaikankah pesan itu?

yang kutitipkan pada sang hujan

atau mungkin dia lupa,

dengan titipan sepercik kata

aku rindu . .

Wednesday, June 9, 2010

saya butuh sedikit humor




tahukah kamu, saya sedang butuh sedikit humor . . .

saya butuh sedikit humor, agar saya bisa menghilangkan rasa sepi ini.

saya butuh sedikit humor, agar saya bisa menghilangkan ingatan saya mengenai rasa kehilangan, saat kamu pergi dari hidup saya.

saya butuh sedikit humor, agar saya bisa memiliki kesempatan untuk tersenyum lagi, walau tanpa kamu.

saya butuh sedikit humor, agar saya bisa melawan arus, tidak terseret lagi dalam riak kebimbangan.

saya butuh sedikit humor, agar saya bisa mengenang seluruh rasa terhadap kamu, tanpa ada batasan kecewa.

saya butuh sedikit humor, agar saya mampu memahami ketidakabadian kita, tentang kamu dan saya.

saya butuh sedikit humor, agar saya mampu memahami arti kebersamaan, walaupun dibayangi perpisahan.

saya butuh sedikit humor, agar saya mampu memahami ketidakhadiran kamu, tanpa terngiang-ngiang dengan rasa sesal.

saya hanya butuh sedikit humor, itu saja . . .

Thursday, June 3, 2010

Sepi . . .




SEPI . .
sepi itu . . . begitu menyeluruh
begitu dingin,
begitu terasing . . .
SEPI
satu kata, dasar ketakutan.
sepi . . .
sepenggal kata yang terlalu setia.
seperti nyanyian lirih sang gagak.
seperti nyanyian kematian . .
kau tahu, yang tersimpan kini hanya ketiadaan.
sepi . . .
layaknya luka menganga,
dalam tipisnya jiwa . . .
menusuk tanpa kata,
mengoyak tanpa luka,
menikam tanpa jerit.
dan tahukah kau, yang tertinggal kini hanya . . .
AKU
dan
DIA
sang kehampaan . . .