Thursday, August 18, 2011

SANG PAHLAWAN

Mereka itulah sang pahlawan sejati, yang mengorbankan seluruh jiwa dan raganya demi satu-dua reguk harapan kemerdekaan, harapan akan kehidupan yang lebih layak, bagi generasi berikutnya.

Mereka itulah sang pahlawan sejati, yang mengorbankan seluruh jiwa raganya demi mengibarkan sang saka, pusaka bangsa, sang merah putih, sebagai refleksi identitas bangsa.

Mereka itulah sang pahlawan sejati, yang mengorbankan seluruh jiwa raganya, bahkan hingga mengorbankan segalanya, karena harta yang sesungguhnya itu adalah kemerdekaan, sebuah harga yang pantas dibayar oleh jutaan nyawa.

Negeri ini, negeri yang dibangun dari berjuta tetes darah dan air mata, yang berpondasikan semangat keteguhan dan perjuangan orang-orang terdahulu, kini mulai rapuh . . .

Negeri ini bahkan hampir kehilangan pondasi . . .

Lihatlah, bahkan untuk menghargai ketulusan para pejuang dalam membela negara saja sulit. "Ah, negeri ini sudah bobrok,"kata mereka, "Penjahat dimana-mana, koruptor merajalela, bahkan peraturan pun dilanggar oleh sang pembuat peraturan . . ."

Hai Bung! Tak usahlah kau terus mencela tanpa berbuat apa-apa. Sudahkan kau menengok ke sisi kanan kirimu? ke masa lalu, dan juga dalam hatimu?

Ya, lihatlah, di sisi kanan kirimu, lihatlah penderitaan mereka, para manusia yang tidak seberuntung kalian, yang terlahir dengan kekurangan. Apakah kalian peduli dengan mereka? Ah, bahkan hanya segelintir orang yang mampu peduli, dan sebagian besar lainnya bagaimana? Mungkin hanya melayangkan pandangan kasihan, atau bahkan acuh tak acuh.

Lihatlah ke masa lalu itu, saat orang-orang bersatu padu, demi satu tujuan, memerdekakan bangsanya, merebut kembali 'tanah'nya. Apakah pernah terbersit di benak kalian, apakah kalian pernah merenunginya? Berbagai penderitaan itu, bahkan tak terbayang . . .

Ah iya, tengoklah ke dalam hatimu. Tolong renungi lagi, resapi lagi, apa makna kemerdekaan itu sesungguhnya . . .

Ironis. Bahkan kini sang pahlawan itu tak terlalu dipedulikan. Satu hal yang masih sulit saya temukan jawabannya, apa yang telah diperbuat bangsa ini kepada para pahlawan yang telah membesarkan nama bangsa itu?

Ah, sayang, bangsa ini (masih) belum berhasil merdeka, karena kemerdekaan itu hanyalah milik orang-orang yang telah mengorbankan segalanya demi memperjuangkannya . . .

Hai Pahlawan, semoga hatimu selalu merdeka . . .





P.S. Tulisan ini dibuat bukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Saya hanya merasa sedih, melihat nasib para pahlawan itu, para veteran dan pahlawan-pahlawan lainnya, yang bahkan hingga kini belum mendapatkan kehidupan yang layak. Semoga kemerdekaan selalu menyertai hatimu, hai pahlawan. Terima kasih, karena telah berjuang untuk kami . . .