Friday, September 27, 2013

Blurb!

Ada seseorang yang berulang kali mengatakan pada saya bahwa blog saya jelek. Ya, blog ini memang saya buat sebagai tempat saya "nyampah", tempat saya menulis hal-hal tidak jelas sesuka hati saya. Jadi, maaf-maaf saja ya bila isinya mengecewakan :)

Salam paling manis,

H.

Monday, September 23, 2013

Proses

Justru kepada mereka yang telah menyakiti saya sedemikian rupa, saya ingin berterima kasih.

Kenapa?

Karena dengannya saya belajar untuk memahami dan melihat segala hal dari sudut pandang yang lebih baik. Rasa sakit adalah sebuah proses.

The Reason

You were happened. That's the reason of everything...

Silly...

Y: I'm just a silly girl who fall in love with the wrong guy, a person who can't love me back. But, I feel grateful to know this kind of feeling.

X: Why are you grieving about the past? While the future holds happiness...

Y: Because women's heart can't be interpreted. If I could forget that feeling easily, is it really love?

Saturday, September 21, 2013

Short Message

"Life is too short for us to keep important words like "I love you" locked in our hearts. So, tell him."
- E. W.

Sunday, September 15, 2013

Alam Mimpi

Kemarin, salah satu teman saya bilang, bahwa dunia mahasiswa itu berada di alam mimpi. Teman saya itu beralasan, karena dunia mahasiswa tidak dirancang untuk menyatu dengan masyarakat umum. Saya pikir, ada benarnya juga. Selama ini saya rasa kehidupan mahasiswa pun terlihat seperti kehidupan sekelompok orang yang mengeksklusifkan diri, seolah peduli dengan kehidupan sosial masyarakat, padahal dibalik itu perhatian mahasiswa lebih terpusat pada eksistensi diri.

Kehidupan mahasiswa belum berada di alam nyata. Pada tingkat inilah seseorang mengalami masa mengawang-awang, dimana mimpi terlihat begitu nyata tanpa ingat dengan realitas yang harus dihadapi kemudian. Pada tingkat ini pulalah sebentuk pemikiran terbentuk, entah idealis, sosialis, ekonomis, atau "is" lainnya. Hanya saja, akankah pikiran-pikiran tersebut masih bertahan ketika seseorang telah mengakhiri kehidupan mahasiswanya?

Rata-rata, mahasiswa berada pada kelompok umur dengan cara berpikir yang masih labil, dapat berubah-ubah. Pada masa ini merupakan puncak dari proses segala pencarian. Saya sudah mengalami dan  menyaksikan banyak proses itu. Saya menyaksikan bagaimana beberapa mahasiswa dapat merubah pikirannya, pendiriannya, bahkan cara pandangnya akan hidup. Saya bahkan menyaksikan bagaimana beberapa mahasiswa bisa begitu mudahnya merubah suatu hal prinsipil yang sebelumnya ia pegang teguh, seperti menjual dirinya sendiri untuk hal-hal lain..

Jika sudah pada masanya saya keluar dari "alam mimpi", akankah diri saya berubah pula?
Akankah saya lupa pada bagaimana diri saya, seperti apa yang saya yakini saat ini?

Katanya...

Katanya,
bagi seorang perempuan, akan ada laki-laki yang tak pernah bisa dilupakannya, 
meskipun laki-laki tersebut tak pernah ada lagi untuk dirinya.

Katanya pula,
bagi seorang perempuan, akan ada laki-laki yang tak bisa ditinggalkannya, 
meskipun laki-laki tersebut telah menyakitinya hingga sedemikian rupa.

Entahlah, hati seorang perempuan, siapa pula yang bisa mengira-ngira...

Sunday, September 8, 2013

(Not Just an Ordinary) Wedding :)

Jadi, kemarin saya menghadiri pernikahan salah satu alumni LPM Hayamwuruk (Hawe). Namanya Mas Udin dan Mba Ida. Ada dua hal yang membuat saya excited pada hari itu, yaitu pernikahan dan kumpul-kumpul keluarga Hawe. Walaupun saya tahu saya bakal dicerca dengan pertanyaan "kapan wisuda?" dan "kapan majalah diluncurkan?" *sigh*.

Ternyata kemarin tidak sekadar menjadi suatu pernikahan yang biasa saja. Saya ketemu banyak teman lama yang rata-rata lebih tua dari saya. Senang rasanya menjadi orang yang lebih muda di antara orang yang "sudah tua", hehehe. Berhubung di kampus saya sudah termasuk mahasiswa akhir, untungnya belum menjadi mahasiswa bapuk. Tapi, tapi, ada satu orang yang berhasil membuat saya kaget dengan kedatangannya. Seorang teman lama yang cukup dekat dengan saya, atau mungkin hanya saya yang berpikiran seperti itu, haha. Saya terkejut dengan perubahan fisiknya. Dia yang dulu sangat kurus berubah menjadi jauh lebih berisi. Raut mukanya pun terlihat lebih segar. Kami sudah lama tidak bertemu, mungkin terakhir sekitar 7 bulanan yang lalu. Melalui pesan singkat, dia bilang tidak bisa datang. Selain itu, kami juga sempat bertengkar sedikit. Salah saya sih, karena saya sedang sedikit tertekan sehingga maunya menjadi egois.

Teman saya itu membawa seorang perempuan, sepertinya kekasihnya. Walaupun kaget dan bingung harus bersikap apa, tapi saya senang. Akhirnya dia sudah menemukan salah satu apa yang dia cari, mungkin. Tapi saya sedih juga dengan kehadiran teman saya itu, karena pada mulanya dia seperti menghindari saya dan menskip saya ketika bersalaman dengan keluarga Hawe. Saya tidak tahu alasannya, mungkin karena pertengkaran kami sebelumnya ya. Tapi beberapa waktu kemudian, suasana mencair dan dia bisa memperlakukan saya dengan "normal".

Pada akhirnya setiap orang sama-sama berjuang untuk mendapatkan kebahagiannya dalam bentuk yang berbeda-beda :)

Beberapa waktu lalu teman saya itu juga mengajak saya untuk naik gunung, dan ketika saya tanya kemarin, katanya dia serius. Jujur, saya sangat bersemangat sekaligus khawatir. Naik gunung, terutama Mahameru dan Rinjani, sudah menjadi mimpi saya sejak dulu. Tapi saya khawatir, karena saya belum bisa mengukur kemampuan fisik saya. Setelah kewajiban-kewajiban (skripsi dan majalah) saya selesai saya juga berencana untuk traveling lagi, walaupun saya belum tahu apakah saya mampu, terutama secara finansial. Tapi, mimpi itu bukan hanya sekadar untuk diucapkan kan? :)

Ah iya, kembai lagi ke pernikahan Mas Udin dan Mba Ida, semoga pernikahan mereka langgeng dan setia sampe tujuan :D. Dan semoga saya cepat menemukan orang yang tepat, orang yang dapat membuat saya yakin untuk mendampingi saya kelak, aamiin! :)