Sunday, September 8, 2013

(Not Just an Ordinary) Wedding :)

Jadi, kemarin saya menghadiri pernikahan salah satu alumni LPM Hayamwuruk (Hawe). Namanya Mas Udin dan Mba Ida. Ada dua hal yang membuat saya excited pada hari itu, yaitu pernikahan dan kumpul-kumpul keluarga Hawe. Walaupun saya tahu saya bakal dicerca dengan pertanyaan "kapan wisuda?" dan "kapan majalah diluncurkan?" *sigh*.

Ternyata kemarin tidak sekadar menjadi suatu pernikahan yang biasa saja. Saya ketemu banyak teman lama yang rata-rata lebih tua dari saya. Senang rasanya menjadi orang yang lebih muda di antara orang yang "sudah tua", hehehe. Berhubung di kampus saya sudah termasuk mahasiswa akhir, untungnya belum menjadi mahasiswa bapuk. Tapi, tapi, ada satu orang yang berhasil membuat saya kaget dengan kedatangannya. Seorang teman lama yang cukup dekat dengan saya, atau mungkin hanya saya yang berpikiran seperti itu, haha. Saya terkejut dengan perubahan fisiknya. Dia yang dulu sangat kurus berubah menjadi jauh lebih berisi. Raut mukanya pun terlihat lebih segar. Kami sudah lama tidak bertemu, mungkin terakhir sekitar 7 bulanan yang lalu. Melalui pesan singkat, dia bilang tidak bisa datang. Selain itu, kami juga sempat bertengkar sedikit. Salah saya sih, karena saya sedang sedikit tertekan sehingga maunya menjadi egois.

Teman saya itu membawa seorang perempuan, sepertinya kekasihnya. Walaupun kaget dan bingung harus bersikap apa, tapi saya senang. Akhirnya dia sudah menemukan salah satu apa yang dia cari, mungkin. Tapi saya sedih juga dengan kehadiran teman saya itu, karena pada mulanya dia seperti menghindari saya dan menskip saya ketika bersalaman dengan keluarga Hawe. Saya tidak tahu alasannya, mungkin karena pertengkaran kami sebelumnya ya. Tapi beberapa waktu kemudian, suasana mencair dan dia bisa memperlakukan saya dengan "normal".

Pada akhirnya setiap orang sama-sama berjuang untuk mendapatkan kebahagiannya dalam bentuk yang berbeda-beda :)

Beberapa waktu lalu teman saya itu juga mengajak saya untuk naik gunung, dan ketika saya tanya kemarin, katanya dia serius. Jujur, saya sangat bersemangat sekaligus khawatir. Naik gunung, terutama Mahameru dan Rinjani, sudah menjadi mimpi saya sejak dulu. Tapi saya khawatir, karena saya belum bisa mengukur kemampuan fisik saya. Setelah kewajiban-kewajiban (skripsi dan majalah) saya selesai saya juga berencana untuk traveling lagi, walaupun saya belum tahu apakah saya mampu, terutama secara finansial. Tapi, mimpi itu bukan hanya sekadar untuk diucapkan kan? :)

Ah iya, kembai lagi ke pernikahan Mas Udin dan Mba Ida, semoga pernikahan mereka langgeng dan setia sampe tujuan :D. Dan semoga saya cepat menemukan orang yang tepat, orang yang dapat membuat saya yakin untuk mendampingi saya kelak, aamiin! :)

No comments:

Post a Comment