Sunday, September 15, 2013

Alam Mimpi

Kemarin, salah satu teman saya bilang, bahwa dunia mahasiswa itu berada di alam mimpi. Teman saya itu beralasan, karena dunia mahasiswa tidak dirancang untuk menyatu dengan masyarakat umum. Saya pikir, ada benarnya juga. Selama ini saya rasa kehidupan mahasiswa pun terlihat seperti kehidupan sekelompok orang yang mengeksklusifkan diri, seolah peduli dengan kehidupan sosial masyarakat, padahal dibalik itu perhatian mahasiswa lebih terpusat pada eksistensi diri.

Kehidupan mahasiswa belum berada di alam nyata. Pada tingkat inilah seseorang mengalami masa mengawang-awang, dimana mimpi terlihat begitu nyata tanpa ingat dengan realitas yang harus dihadapi kemudian. Pada tingkat ini pulalah sebentuk pemikiran terbentuk, entah idealis, sosialis, ekonomis, atau "is" lainnya. Hanya saja, akankah pikiran-pikiran tersebut masih bertahan ketika seseorang telah mengakhiri kehidupan mahasiswanya?

Rata-rata, mahasiswa berada pada kelompok umur dengan cara berpikir yang masih labil, dapat berubah-ubah. Pada masa ini merupakan puncak dari proses segala pencarian. Saya sudah mengalami dan  menyaksikan banyak proses itu. Saya menyaksikan bagaimana beberapa mahasiswa dapat merubah pikirannya, pendiriannya, bahkan cara pandangnya akan hidup. Saya bahkan menyaksikan bagaimana beberapa mahasiswa bisa begitu mudahnya merubah suatu hal prinsipil yang sebelumnya ia pegang teguh, seperti menjual dirinya sendiri untuk hal-hal lain..

Jika sudah pada masanya saya keluar dari "alam mimpi", akankah diri saya berubah pula?
Akankah saya lupa pada bagaimana diri saya, seperti apa yang saya yakini saat ini?

No comments:

Post a Comment