Saturday, January 17, 2015

Kenangan

Seorang teman saya pernah menulis status di mukabuku:
"untuk hidup, manusia membutuhkan tiga hal: sandang, pangan dan kenangan.."

Sandang dan pangan memang termasuk dalam kebutuhan pokok manusia, primer dan tak bisa dielakkan. Dan bagi saya, kenangan pun menempati posisi yang istimewa, setidaknya untuk tetap membuat saya terjaga, bahwa saya masih hidup. Kenangan itu, yang menjaga akal sehat saya tetap pada tempatnya. Kenangan itu, yang pada akhirnya membentuk emosi dan karakteristik saya, seaneh apapun itu.

Pagi ini, saya merasa sedikit sendu. Saya semakin kalah oleh waktu, dan ruang saya pun semakin sempit. Dalam beberapa waktu ini, saya kembali akan meninggalkan suatu hal, suatu tempat. Dan mungkin yang akan tertinggal hanyalah sebentuk kenangan. Saya akan mengenang, tapi saya tak tahu, apakah mereka yang saya tinggalkan juga akan mengenang saya..

Proses meninggalkan kali ini sangat berat, sungguh. Saya masih belum bisa sepenuhnya ikhlas, meski sesungguhnya tidak ada yang mengikat saya di tempat lama itu. Mungkin saya masih belum puas mencari sesuatu yang memiliki keterikatan semacam itu, jadi meninggalkannya pun seakan-akan mengartikan bahwa saya kehilangan kesempatan untuk mencari. Sementara di tempat baru yang saya tuju, saya memiliki semacam keterikatan yang justru belum saya inginkan, setidaknya untuk saat ini. Tapi saya tidak memiliki pilihan lain yang lebih rasional dan nyata. Dan saya memang harus bertanggungjawab dengan pilihan itu.

Saya ingin pergi dan meninggalkan dalam diam, meski rasanya tidak sopan. Saya hanya tidak ingin menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang yang akan saya tinggalkan kelak. Dan saya tidak siap dengan komentar. Payah bukan? Tapi saya telah terlanjur lelah, terutama dengan proses untuk mengikhlaskan itu..

Saya tidak tahu, akan menjadi orang seperti apa di tempat baru nanti. Apakah kenangan baru akan membentuk saya menjadi orang yang berbeda? Entahlah. Meskipun saya tahu, ada hal-hal dalam diri saya yang tidak ingin saya hilangkan. Semoga perubahan yang ada akan membawa kebaikan pada diri saya.

Hidup adalah sebuah proses. Meninggalkan juga adalah sebuah proses. Setiap manusia memang akan selalu memiliki proses, saya sadar itu. Tapi mungkin yang saya butuhkan saat ini hanyalah waktu yang sedikit lebih lama, untuk menikmati saat-saat kebebasan saya di tempat lama, dan menciptakan lebih banyak lagi kenangan...

Sunday, January 11, 2015

Tanpa Pertanyaan

Ada kalanya, saya tidak siap untuk bertemu dengan orang lain. Saya tidak siap dengan berbagai pertanyaan yang dengan menjawabnya butuh usaha yang justru akan menyakiti saya secara batin. Saat ini, saya sedang ingin sendirian tanpa ada pertanyaan. Dengan begitu, saya rasa saya akan masih baik-baik saja.