Wednesday, November 2, 2011

CORETAN HARI INI

Entahlah, saya bingung dengan rasa apa yang harus saya ekspresikan. Saya ingin bercerita, entah pada siapa, bahwa kemarin-kemarin saya menjalani hari yang berat. Malah mungkin akan berlanjut hingga minggu-minggu ke depan. Feeling saya merasa kebiruan, mungkin dengan sedikit campuran abu-abu, seperti langit yang menggantung di depan jendela, mendung.

Langit november terlalu kelabu, dan tanpa sengaja menelusup mempengaruhi mood saya secara diam-diam. Tetapi bahkan bila matahari mampu mengintip di antara gumpalan awan-awan kelabu itu, tetap saja tidak bisa membuat saya nyaman, terlalu panas untuk kulit saya yang sudah cukup gelap.

Saya ingin mengeluh sedikit. Mungkin inilah nasib mahasiswa di perantauan, yang bahkan di awal bulan tidak memiliki asupan dana. Jangankan untuk berjalan melihat dunia di luar sana, kadang untuk urusan perut pun hati saya harus meronta. Cuaca pun tidak terlalu bersahabat untuk saya. Baju-baju saya yang basah terabaikan sudah terlalu menumpuk. Bahkan kemarin saya terpaksa menginap di tempat seorang teman, mengganggunya yang sedang serius belajar untuk ujian hari ini. Mau bagaimana lagi, hujan memaksa saya untuk pulang terlalu malam, sementara kosan saya memiliki peraturan ketat mengenai jam malam.

Entah bagaimana mulanya, saya merasa sendirian. Keadaan fisik saya yang sedang lemah, bahkan sakit itu masih tetap saja betah berdiam di kepala dan badan saya. Fisik saya sudah mencapai titik maksimal, dan akhirnya saya pun demam. Berbaring adalah satu-satunya kegiatan yang ingin saya jalani, tetapi tetap saja tidak bisa. Terlalu banyak tanggung jawab, terlalu banyak gangguan. Saya ingin rehat sejenak dari tekanan yang terus mengikuti saya.

Ah, ternyata ekspektasi saya terhadap awal november ini tidak banyak terbukti ya. Saya kira keadaan saya akan menjadi lebih baik. Sebenarnya saya tidak ingin mengeluh, tetapi saya ingin mengurangi beban di hati saya dengan bercerita. Saya terlalu lelah berbohong dengan senyuman itu. Keadaan saya sedang tidak baik, sungguh.

Sepertinya hari ini saya hanya akan berdiam di samping jendela. Memandangi kelabu, berjaga-jaga siapa tahu hujan datang lagi, yang dengan teganya menambah daftar baju-baju basah saya. Ingin keluar pun hendak kemana, dan pertanyaan terbesarnya, sama siapa. Sementara teman saya pasti mengajak ke tempat itu-itu saja, tempat ramai yang penuh dengan hiburan semu.

Saya rindu rumah, saya rindu kota kecil saya, dengan cuaca dingin dan hamparan kebun tehnya. Saya harap akhir minggu ini saya bisa pulang untuk menghilang sejenak. Ah, tampaknya cuaca hati saya hari ini tidak terlalu baik ya, sama seperti langit yang menggantung di atas jemuran-jemuran saya.

No comments:

Post a Comment