Thursday, December 29, 2011

MUNGKIN KARENA SAYA ANEH

Kemarin saat saya sedang berkumpul dengan teman saya, dia sempat bertanya, "Na, kok kamu kaku banget. Tumben diam terus, biasanya ngomong."
Kenapa? Karena saya sedang berada di luar zona nyaman saya. Ketika saya tidak berada di zona nyaman saya, saya sering menjadi orang yang begitu diam, tenggelam pada keramaian dalam pikiran saya. Tetapi bila saya sudah memasuki zona nyaman saya, maka saya dapat menjadi orang yang tak bisa diam dan senang untuk berbicara, bercerita. Saya aneh ya? Saking anehnya, ada satu teman saya yang sering tertawa bila melihat tingkah saya. Katanya, saya seperti anak kecil.

Saya sering ketawa-ketawa sendiri, nyengir lebar hingga membuat orang lain merasa aneh. Bukan berarti saya gila, tetapi bagi saya banyak hal di dunia ini yang bisa ditertawakan dan dianggap lucu. Terkadang saya tak mampu mengontrol emosi euforia saya. Saat saya sedang senang, saya bahkan sering berjalan cepat seperti melompat-lompat. Tidak lupa juga saya akan pamer gigi ke semua orang, walaupun orang tersebut tidak ada hubungannya dengan kesenangan saya itu. Dan dengarlah intonasi suara saya yang meninggi saking semangatnya.

Bahkan terkadang saya malah nyengir lebar dan ketawa tak jelas saat mendengar sebuah kabar duka. Bukan kesedihan yang menghampiri saya, tetapi euforia itu. Saya yang bisa begitu mudah menertawakan kesedihan, seolah itu hanyalah sebuah lelucon di siang hari. Dan terkadang saya bisa bersikap begitu sinis sekaligus manis. Jangan tanya saya mengapa, karena saya pun tak mengerti.

Lucu ya, atau mungkin bisa dibilang ironis. Saya sendiri terkadang tidak mengerti dengan jalan pikiran saya. Sering sekali pikiran saya dipenuhi oleh gagasan-gagasan aneh dan begitu kompleks. Bahkan terkadang kehidupan imajinasi saya masih lebih ramai dari pada kehidupan nyata saya. Entah mengapa, di sana saya bisa merasa bebas.

Ya, bebas. Bebas untuk terbang tanpa harus merasakan rasa sakit karena terjatuh. Karena di dunia nyata saya tak pernah bebas, bahkan untuk menjadi diri sendiri.

Ada orang yang memarahi saya karena saya (mungkin) berbeda. Saya tak tahu maksud berbeda menurut dia bagaimana, yang saya tahu, saya akan menjauhi segala hal yang menurut saya tidak benar. Kata orang, jangan jadi orang muna dengan berlagak sok suci. Tetapi menurut saya, muna itu bila seseorang membohongi diri sendiri. Sudah cukup saya dibohongi oleh orang lain, dan saya tidak suka bila beban saya ditambah dengan kebohongan pada diri sendiri.

Saya aneh ya? Tetapi saya bangga untuk menjadi orang aneh dan berbeda.

Ah, sulit sekali untuk merangkaikan kalimat-kalimat ini. Saya bukan penulis yang baik, yang pandai merangkai kalimat-kalimat manis. Saya juga bukan tukang cerita yang baik. Saya hanya ingin berbagi, mengenai semua perasaan saya dan keributan di pikiran saya, agar saya bisa kembali tidur nyenyak, tanpa beban.

Mungkin bagi mereka saya membosankan, karena dunia saya berbeda. Saya yang begitu mencintai buku dan tak suka diam di suatu tempat. Saya suka pergi ke tempat-tempat baru, bahkan terkadang saya bisa nekat. Saya yang cenderung melawan arus, bukan karena tidak suka, tetapi lebih kepada ketidaksukaan saya untuk menjadi sama. Atau mungkin dari sudut pandang saya, yang sering melihat segala sesuatu dari isi, bukan bentuk.

Saya yang terkadang tidak peduli atau terlalu peduli, hingga membuat orang lain kesal. Saya akui memang saya terkadang berlebihan. Saya hanya tidak tahu, kadar mana yang pas bagi tiap-tiap orang. Bukankah setiap orang memiliki racikan kopi sendiri yang bisa diterima di lidah masing-masing.

Ya, saya akui saya memang aneh.

No comments:

Post a Comment