Wednesday, April 4, 2012

LIVE A LIFE

.Pic taken from random googling.

"Dua puluh tahun dari sekarang kau akan lebih menyesal atas apa-apa yang tidak pernah kau kerjakan dibanding atas apa-apa yang kau kerjakan."
- Tere Liye (Senja Bersama Rosie) -

Masih tetap pada cerita yang sama. Jadi kemarin, ada satu orang teman saya yang bilang bahwa saya adalah orang yang tidak normal. Dia mengatakan itu dengan cara-cara yang menurut saya menjelek-jelekkan dan merendahkan saya. Dengan entengnya dia menghakimi saya seperti itu. Dia yang sok tahu akan kehidupan dan pribadi saya, padahal interaksi dia dengan saya bisa dibilang jarang. Dia yang selama ini hidup dalam zona nyaman tanpa masalah yang di dalamnya termasuk juga rutinitas yang membosankan dan kegiatan yang tidak berguna. Dan dia, kemarin berhasil membuat mood saya buruk selama seharian penuh. Saya sakit hati, walaupun menurutnya perkataan itu hanyalah candaan, tetapi bagi saya kata-katanya itu adalah suatu bentuk penghakiman.

Menurutnya saya tidak normal, hanya karena saya tidak sama dengan perempuan lainnya yang sibuk mempercantik diri dan bersikap sok manis. Menurutnya, sebagai perempuan saya terlalu berani, terlalu mandiri. Padahal menurut saya, dia sebagai laki-laki namun tak memiliki nyali yang cukup untuk melakukan hal-hal baru, untuk menghidupkan hidup. Saya marah, pada perkataan sok tahunya tentang saya, padahal dia tidak pernah benar-benar mengenal saya.

Teman saya itu, yang hidupnya terlalu aman dan seperti tanpa masalah, menghakimi saya atas hal-hal yang telah saya lakukan, namun tidak pernah dia lakukan. Dia menyalahi saya karena saya lebih berani untuk keluar dari zona aman saya untuk menikmati hidup, dan dia terlalu takut untuk melihat dunia luar. Menyedihkan, bagaimana seseorang bisa menjadi begitu sok tahu akan kehidupan orang lain tanpa pernah mengerti kerasnya kehidupan di luar zona nyamannya.

Baginya, hidup itu harus santai, mengalir saja. Dan sepertinya dia agak tidak suka dengan saya yang terkadang cenderung menentang arus. Ya, saya punya pendirian dan tujuan, sementara bagi saya, hidup mengikuti arus itu seperti hidup tanpa tujuan, seperti sayur yang tidak pernah dipanaskan, basi!

Saya sangat kesal, pada orang-orang yang suka menghakimi orang lain, atau ikut campur dalam urusan orang lain. Mereka sering bertindak seperti hidup merekalah yang paling sempurna, atau diri merekalah yang paling benar. Padahal bagi saya, terkadang mereka yang suka menghakimi malah memiliki hidup yang terlalu statis dan terlalu kosong, seperti kanvas yang tidak sengaja tertinggal di sudut gelap gudang. Mereka tidak benar-benar hidup, sehingga harus ikut campur atas hidup orang lain.

So pathetic!


P.S. Hingga sekarang saya masih kesal dengan teman saya itu. Bisa-bisanya dia menjelek-jelekkan saya, melihat saya hanya dari satu sisi, seakan-akan dia itu Tuhan yang tahu segalanya.

No comments:

Post a Comment