Tuesday, November 2, 2010

MAAF

Teruntukmu, kawan, yang terkadang merasa terusik oleh keberadaanku.

Terkadang, ada tawa yang dirasa berlebihan, tatkala aku sedang berduka. Tahukah kau, tawa itu hanyalah sebuah kamuflase untuk menutupi luka di hati.

Terkadang, ada ucap yang terlalu berlebihan, tatkala aku kesepian. Tahukah kau, aku hanya sedang mencoba menghibur diri dan mencuri perhatian.

Terkadang ada cerita yang dirasa berlebihan, yang kau kira aku lakukan hanya untuk memuji diri. Tahukah kau, aku hanya sedang mencoba untuk menutupi kekurangan diri, karena terkadang aku merasa begitu malu, hanya untuk berdiri di sebelahmu.

Terkadang ada tindakan yang dirasa terlalu berlebihan. Tahukah kau, aku hanya ingin semua terasa sempurna, agar aku bisa sedikit dihargai.

Terkadang ada keluhan yang dirasa berlebihan. Tahukah kau, aku sedang butuh bantuanmu, tetapi kau hanya membisu.

Terkadang, ada diam yang dirasa berlebihan. Tahukah kau, aku sedang butuh pelukan hangat, bukan kata-kata.

Terkadang, ada sebuah proteksi diri yang dirasa berlebihan. Tahukah kau, aku takut, padamu.

Terkadang, ada hal-hal yang disembunyikan terlalu berlebihan. Tahukah kau, aku sangat ingin berbagi, tapi tak bisa.

Terkadang ada senyum yang dirasa berlebihan. Tahukah kau, aku sangat menghargaimu. aku ingin dekat denganmu, mengenalmu, tetapi aku tak tahu caranya.

Terkadang ada nyanyian yang terasa berlebihan, hingga mengusik malammu. Tahukah kau, aku tengah menutupi tangisanku, dan mencoba mencari pelarian.

Terkadang, ada sikap yang dirasa terlalu berlebihan, maka maafkanlah, jika kau merasa terusik. Aku tak akan mengganggumu lagi. Tetapi aku akan tetap peduli padamu, kawan . . .

No comments:

Post a Comment