Monday, November 22, 2010

TOPENG


Akhir-akhir ini, saya sering ngidam kopi. Kopi pekat, tanpa pemanis. Saya pikir, rasa pahitnya dapat mengalahkan rasa pahit yang terus merembes dalam hati saya.

Akhir-akhir ini, saya juga sering ngidam mangga mentah, yang dipadukan dengan garam dan cabai pedas. Kenapa? Entahlah . . . Mungkin agar saya bisa belajar untuk menerima rasa masam, seperti yang terkadang terpercik darimu, serta pedasnya kata-katamu yang tak kau sadari.

Saya bingung . . .

Saya ingin bertanya, namun saya takut pada pandangan hambarmu, seperti yang kerap kau berikan ketika saya memanggilmu. Hanya memanggil, dan bahkan sepenggal kata pun belum saya lontarkan.

Apa kamu merasa terusik dengan kehadiran saya?

Katakan saja. Saya tak suka memandangi topeng. Setidaknya, biarkan saya melihat wajah aslimu. Saya tak akan marah. Saya hanya akan merasa kecewa. Bukan, bukan padamu kawan, tenang saja. Saya kecewa pada diri saya sendiri, yang telah menjadi penyebab bagi kamu untuk memakai topeng itu. Maafkan saya ya . . .

No comments:

Post a Comment