Friday, June 8, 2012

KABAR BAIK

.Pic taken from random googling.

"Seperti udara, saya ingin menjadi tiada yang nyatanya ada."
Tuhan, jika kedatangan masalah-masalah itu bisa membantu saya untuk mendapat sedikit arah dalam pencarian jawaban atas segala pertanyaan, maka kuatkanlah saya Tuhan. Kuatkanlah saya, jika saya memang harus melakukan pencarian itu seorang diri.
Karena saya masih takut, Tuhan . . .
Entah sejak kapan mulanya, saya sering berdiam diri sendiri, merenung dan berpikir. Orang bilang saya kebanyakan melamun. Pernah salah seorang teman bertanya saya sedang apa, dan saya menjawab bahwa saya sedang menunggu kabar baik. Saya tak tahu, entah kapan kabar baik itu sudi mampir ke peraduan nasib saya.

Saya hanya tahu, keberuntungan itu tidak dijual. Kalau pun ada, pasti sudah habis persediaannya. Maka saya pun meninggalkan kemungkinan untuk bertemu dengan keberuntungan. Nyatanya saya memang jarang beruntung, namun bukan berarti saya selalu sial. Saya hanya, belum beruntung. Kabar baik masih belum berbaik hati pada saya.

Saya sering melihat, pengharapan-pengharapan yang saya lambungkan ke langit sering limbung akibat tekanan-tekanan angin yang terlalu menusuk. Sementara balon pengharapan milik orang-orang lainnya telah membumbung begitu tinggi, siap ditelan oleh langit. Terkadang saya bisa begitu iri pada kabar baik milik orang lain, sementara nasib saya jarang dihinggapi oleh kabar baik, atau mungkin jatah kabar baik saya sudah kadaluarsa. Saya tak tahu.

Ah, masalah, selalu membuat saya rindu pada kebebasan.

Tuhan, jauhkanlah saya dari rasa mengiri, atas kabar-kabar baik yang ditiupkan pada orang lain. Nyatanya saya masih baik-baik saja, tidak apa-apa. Mungkin kabar baik itu masih menanti saya dalam dimensi yang berbeda.

1 comment: