Friday, March 11, 2011

KEMATIAN

Apa yang begitu dekat dengan kita, sebagai manusia, sebagai makhluk ciptaan-Nya, suatu hal yang bahkan lebih dekat dari pada urat nadi, detak jantung, bahkan nafas, yang selalu membayang dalam pelupuk mata, tak pernah mengejar, namun pasti akan bertemu juga . . .

Kematian . . .

Dan segala sesuatu di dunia ini adalah pinjaman, dan sebagai barang pinjaman, maka sudah sewajarnya barang tersebut untuk kembali kepada pemilik sesungguhnya, Allah SWT. Bahkan diri, jiwa, raga, hati, pikiran, dan seluruh isi dunia ini adalah milik Allah semata, lalu apa lagi yang kau sesalkan, kau tangisi, bukankah ikhlas itu indah, bukankah ikhlas itu yang akan memberikan kelapangan dada, yang akan memenuhi ruang kosong dalam hatimu setelah ditinggalkan . . .

"Beruntunglah bagi mereka yang mati muda . . ."
(Soe Hok Gie)

Mungkin inilah yang terbaik. Mereka yang mati muda, mereka yang mendahului, mereka yang telah tutup usia dalam kebeliaan, telah terhindarkan dari nasib-nasib buruk dan perbuatan tercela serta keburukan hidup yang akan mereka hadapi. Maka apalagi hadiah terindah yang dapat kita berikan, sebagai orang yang ditinggalkan, selain tiupan beribu helai doa, serta rasa ikhlas yang luar biasa. Maka hal terindah apa lagi yang mungkin didapatkan, selain menutup usia disamping orang terkasih, dan pandangan terakhir itu tertumbuk pada senyuman ikhlas, serta pendengaran terakhir itu adalah kalimat syahdu syahadat yang lembut terucap . . .

Semoga kau tenang disana, dan semoga Allah menempatkanmu dalam tempat terbaik di rumahNya . . .

Tunggu kami ya, suatu saat, kita pasti bertemu kembali . . .


*Saya yang tengah menangis sendirian di pojok kamar, di tengah hujan deras, setelah mendapat kabar tentang meninggalnya seorang teman . . .

No comments:

Post a Comment