Monday, June 20, 2011

MEREKA (KATANYA) 'MAHASISWA'

Mereka (katanya) Mahasiswa.
bangga memakai almamater. Berjalan pongah membusungkan dada. Berdiri berjajar dan berseru, "Benahi perekonomian negeri! Kurangi impor beras! Turunkan harga! Bila perlu, turunkan presiden!"

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Lantang berbicara, memprotes, dan berpikir (sok) idealis. Nyatanya, sebagian besar dari mereka yang turun ke jalan itu jiwanya telah terbeli, atau bahkan mereka mungkin hanya sekedar ikut-ikutan saja.

Mereka (katanya) Mahasiswa.
"Maha"siswa. Siswa yang berada di strata tertinggi. Nyatanya, bahkan dalam ujian pun mereka rela menukar idealismenya dengan sebuah nilai. Dan bagi mereka yang gagal dalam mendapatkan nilai itu, masih mencoba untuk (sok) berpikir idealis. "Ah, apalah arti nilai itu, Sesungguhnya jumlah IPK tidak berpengaruh pada pekerjaan kita nanti." Hai kawan, itu mungkin benar. Tapi mengapa kalian masih saja menyisipkan selembar kertas penuh coretan pada bawah bangku kalian saat ujian berlangsung? Atau bahkan mungkin mencari-cari kesempatan untuk melirik kiri kanan. Ah, mumpung pengawas tidak terlalu awas.

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Mereka berseru kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan rakyat kecil. Ah, tapi bahkan untuk memberikan recehan mereka pada pengemis pun jarang. Sayang katanya, lebih baik untuk membeli buku, yang kebanyakan hanya menjadi pajangan saja, sebagai pertanda, "Ini lho saya, Mahasiswa."

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Benci sekali pada koruptor busuk. Ikut organisasi dan banyak kegiatan kampus. Membuat proposal untuk acara macam-macam. Ah iya jangan lupa, jumlah dananya ditambah. Nanti untuk kuitansi SPJ bisa manipulasi kok, yang penting kita untung. Siapa tahu saja setelah acara selesai bisa pesta-pesta kita.

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Punya tugas menumpuk, deadline di esok hari. "Oh, kami mana sempat," katanya. Gampang, tinggal buka internet, cari data, ctrl+C, ctrl+V, edit, rename, selesai. Oh, mudah sekali untuk membuat tugas. Oh iya jangan lupa, copy juga daftar pustakanya, biar terlihat bagus sekali.

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Pewaris bangsa, calon pemimpin negara. Nyatanya, hampir tiap hari nongkrong dan berkumpul, ditemani rokok dan segepok kartu. Atau mungkin main Play Station. Hey bung, kami juga butuh hiburan!

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Lepas dari orang tua, oh, kami sudah dewasa. Sibuk memadu kasih di sana-sini. "Mumpung masih muda". Bahkan terkadang hingga kelewat batas dan beranak pinak.

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Omong besar ingin ini itu. Ah, yang penting terlihat hebat dulu. Masalah pembuktian dan tanggung jawab, bilang saja, "Saya lagi sibuk, tak bisa mengurusi itu."

Mereka (katanya) Mahasiswa.
Ironis.

P.S. Tulisan ini saya buat atas realita yang saya lihat sendiri. Saya tidak menghakimi golongan tertentu, hanya sebagiannya saja. Bukan berarti semua mahasiswa jelek. Masih ada mahasiswa yang benar-benar idealis dan jujur. Saya sendiri agak tersindir dengan tulisan saya di atas. Ya, mau bagaimana lagi, saya juga seorang mahasiswa.

No comments:

Post a Comment