Saturday, December 27, 2014

Pulang?

Saya tak tahu, apakah umur dua puluh tiga ini akan menjadi titik balik, atau hanya akan berakhir sama seperti rentang umur sebelumnya. Sementara saya semakin jatuh pada perenungan-perenungan akan hidup, mau menjadi seperti apakah saya. Apakah saya akan masih bersikeras untuk melakukan pencarian untuk pencapaian-pencapaian yang bahkan belum diketahui kepastiannya? Atau akankah saya menyerah dan kembali, pulang...

Namun saya tak tahu, apakah saya akan menemukan rumah yang sama untuk pulang...

Waktu semakin menjauhi saya. Dan semalam saya tersadarkan dengan status keperempuanan dan kedudukan sebagai anak pertama dalam keluarga kecil saya. Kesadaran itu begitu memberikan beban moral, dan secara perlahan mengikis keegoisan yang saya miliki, berikut kebebasan diri saya. Saya tak bisa terus menghindar.

Orang tua saya adalah yang terbaik yang bisa saya miliki, dalam segala kelebihan dan kekurangannya. Sementara semakin lama saya merasa semakin kecil, dengan segala kekeraskepalaan yang selama ini saya simpan. Dunia saya seperti terlalu berpusat pada diri saya sendiri, sementara saya semakin menjauh dari keinginan akan pencapaian orang tua yang tersirat dari sorot mata mereka. Saya merasa bersalah. Saya rindu mereka.

Mungkin memang sebaiknya saya pulang, meski sejenak...

No comments:

Post a Comment