Wednesday, November 5, 2014

November Rain

Malam ini, untuk kesekian kalinya, saya berada dalam suatu perjalanan kereta. Menuju ke barat tepatnya, ke sebuah kota yang begitu rimba bagi saya. Sebuah kota yang, jika saya boleh memilih, tidak saya minati untuk menjadi tempat saya untuk "pulang".

Malam ini, dalam sepenggal perjalanan saya, hujan turun dengan derasnya. Ini hujan pertama di bulan November untuk saya. Hujan ini membuat saya kembali memeras memori. Kenangan akan hal-hal yang dulu begitu menyenangkan, hingga kenangan tentang hal-hal yang hingga kini masih sulit untuk saya bicarakan. Ada alasan tertentu, pada setiap hal yang tidak terungkapkan. There are words, better unheard, better unsaid...

Seperti biasa, saya suka perjalanan kereta, karena saya bisa mengamati berbagai macam orang. Kali ini, di depan saya duduk seorang ibu muda, beserta seorang anak perempuannya yang masih balita. Tidak ada yang aneh dari kedua orang tersebut. Akan tetapi, saya melihat suatu hal yang luar biasa darinya: cinta.

Tak banyak memang yang bisa saya ceritakan, selain bahwa ibu muda itu meladeni anaknya yang sedang rewel di sepanjang perjalanan. Tapi dari situ saya menemukan cinta, dimana seorang perempuan muda mengorbankan satu bagian besar hidupnya untuk satu makhluk kecil yang pasti akan memberikan sebentuk kesedihan dan kebahagiaan yang nyata. Ia memiliki alasan dan tujuan, dan terikat dengan cintanya. Sementara saya di sini masih berlarian tak tentu arah, mencari hal-hal yang belum pasti, atau bahkan tak memiliki ujung kepastian.

Seperti hujan, yang akan kembali menjadi laut. Akankah saya menemukan hal yang sama?

No comments:

Post a Comment