Friday, July 2, 2010

SEJUTA BINTANG

Saya terkenang akan sebuah kalimat, yang dulu selalu saya anggap sebagai cerminan dari jiwa kamu.
Kalimat yang kau bisikan, saat senja itu sedang menggantung.
Saktikah kalimat itu? Bagi kamu, tidak. Bagi saya, YA!
Bahkan kalimat itu mampu menembus jiwa egoisme saya, akan sifat kesendirian saya.
Walaupun keegoisan ini masih menampakan diri.
Kau berkata, kalimat ini hanya untuk saya, tak ada yang lain yang tahu.
Dan bagaimana saya akan membalasmu?
Maaf, bukannya saya yang tak mau berbagi denganmu, hanya saja tidak ada lagi yang patut dibagi.
Lalu, adakah hal yang salah tentang itu?
Saya sedang meresapi luka.
Saya masih tidak mengerti akan keadilan sang ketidakadilan.
Dia datang tanpa diundang, merasuk ke setiap jiwa manusia.
Begitu pun jiwa saya.
Di dunia ini, hampir tidak ada orang yang BENAR.
Hanya ada orang yang BAIK.
Baik, walaupun melakukan hal-hal salah.
Salah satunya, adalah kamu.
Maaf, saya bukan mau mendikte.
Saya hanya ingin mengenang, walaupun tidak ada yang peduli.

Saya ingin kamu hidup dalam dunia benderang, melebihi SEJUTA BINTANG . . .

No comments:

Post a Comment